Gerhana Matahari Parsial Tampak Separuh dempet Semarang, Masuk Pancaroba

Semarang, Sobat - Gerhana matahari parsial terlihat dekat wilayah Kota Semarang, Kamis (20/4/2023) pukul 10.50 WIB pagi. Berdasarkan pengamatan bahwa dilakukan Tim Falak UIN Walisongo Semarang, gerhana matahari parsial cuma terlihat demi antapeter maghnitudo 49 persen sampai 50 persen.
"Hasil yang kita dapatkan dalam Semarang maghnitudonya 49 sampai 50 persen. Hampir separuh matahari dikapi bulan. Jadinya untuk Semarang yang terlihat kondisinya separuh gerhana matahari parsial," ujar Kepala Planetarium UIN Walisongo Semarang, Syifaul Anam usai melakukan pengamatan dalam Planetarium UIN Walisongo Semarang.
1. Gerhana matahari parsial terlihat tiga jam
Lebih lanjut, ia menyampaikan saat dilakukan pengamatan atas UIN Walisongo, gerhana matahari parsial mulai terlihat jam 09.20 WIB. Lalu puncaknya jam 10.50 WIB. Kemudian bersalin ke posisi alamiahnya atas jam 12.17 WB.
Tak kurang tiga jam lamanya gerhana matahari parsial terlihat di Ibu Kota Jateng. "Kurang lebih rada-rada tiga jam, mengenai mulai bersetuju utamanya, menuju ke titik maksimum gerhananya dan terlihat wajar kembali," jelasnya.
2. Masa transisi cuaca menghambat pengamatan pada UIN Walisongo
Menurutnya pengamatan gerhana matahari parsial dekat Semarang terkendala adinya kapan awan yang menghalangi penampakan matahari.
Editor’s picks
Kendala ini agak diprediksi BMKG yang mana disebutkan bahwa wilayah Semarang mengalami masa transisi atau peralihan cuaca imbas efek global warming. "Karenanya kondisi ini menghalangi pemantauan gerhana matahari. Ini jadi satu kendala sendiri," bebernya.
3. Lokasi pengamatan gerhana matahari parsial tertidak sombong dalam Biak bersama Papua
Penampakan gerhana matahari parsial, kaperdebatan berada di titik terterbuka tergantung masing-masing lokasi pengamatannya. Untuk Indonesia, pengamatan gerhana matahari parsial akan paling bagus dan sempurna letaknya di Kota Biak dan Provinsi Papua.
Gerhana matahari parsial terlihat bagus jika semakin gede maghnitudonya. Sehingga posisi bulan yang menguncii matahari tampa sempurna lagi semakin lama bergeser ke kondisi kebanyakannya.
4. Di Biak dan Papua terlihat gerhana matahari hibrida
Di Biak maupun Papua, katanya gerhana matahari parsial yang tampak kategorinya hibrida. Gerhana matahari parsial hibrida berprofesi penampakan yang sangat langka karena sekadar terjadi 72 tahun sekali. tahu
"Hibrida itu jarang sekali dan itu fenomena nan bagus loyal-loyal langka. Akan tejdadi 72 tahun. Itu tetapi terjadi dekat Indonesia Timur. Apalagi gerhana hibrida merupakan hal langka. Sebab penampakannya ada pencampuran dua gerhana. Yaitu gerhana cincin dan gerhana total. Yang terlihat tetapi dekat Biak dan Papua. Dalam siklus gerhana tahun ini ada empat kali, maksimalnya tujuh kali gerhana," pungkasnya.