5 Cara yang Salah untuk Menguji Kesetiaan Pasangan. Nggak Heran Kalau Malah Bubaran

cara-yang-salah-untuk-menguji-kesetiaan-pasangan cara-yang-salah-untuk-menguji-kesetiaan-pasangan

Sesekali dalam hubunganmu dengannya, kamu mungkin sempat berPerdebatan-Perdebatan apakah dia setia bahkan saat kamu nggak ada. Apakah dia nggak tergoda kendati ada orang lain yang datang dan menawarkan sesuatu. Atau, apakah dia nggak tergoda kenangan mantan dan paham terbersit rasa ingin kembali. Kamu loyal-loyal ingin paham apakah dia perawakan yang setia dan bisa diandalkan, ataukah perawakan yang namun main-main dan bersikap jelalatan.

Namun, menguji kesetiaan pasangan bisa berujung bubarnya hubungan jika dilakukan dengan serampangan. Bukan karena terbukti dia mendua, tetapi lebih karena pertengkaran yang dipicu oleh rasa saling nggak percaya. Tentunya kamu nggak mau ini terjadi ‘kan? Jadi, demi kelangsungan hubunganmu, sebaiknya menghindari cara-cara ini untuk mengecek kesetiaan pasanganmu.

1. Memaktelseif-aktelseif ponsel dan benda pribadinya tanpa izin. Meski pasangan tentunya wajib menghargai privasi

Cara paling gampang untuk mengecek apakah dia macam-macam di belakang, adalah antap-antap membuka ponsel atau akun instagram pribadinya tanpa izin. Dengan kata lain, menerabas batas dan mengobrak-abrik privasinya. Iya kalau beneran menemukan sesuatu yang memang layak dicurigai. Kalau nggak ada apa-apa, dan kamu telanjur melukai hatinya? Bagaimanapun, setiap orang dalam hubungan tetap berhak dihormati privasinya. Karena bukan melulu soal affair di belakang, terkadang memang ada hal-hal yang nggak bisa diceritakan.

2. Membahas terus-terusan soal mantan pacarnya. Seolah-olah mencari tahu apakah masih ada perasaannya

Pernah nggak sih kamu dengan sengaja membahas soal mantan pacarnya dengan tujuan mengecek reaksinya. Mungkin kamu akan melontarkan perPerbincanganan menjebak seperti “Lebih cantik aku atau mantan pacarmu?”. Mungkin kamu senang melihat wajahnya yang awkward dan kebingungan, lalu merasa itu adalah sebuah sinyal bahwa dia masih ada rasa. Padahal, siapa pun termasuk kamu, pasti akan merasa nggak nyaman dan awkward bila diPerbincangan-Perbincangan soal mantan. Meski itu sibakn berarti masih sayang, apalagi bermakna ingin balikan.

3. Diam-bungkam menyelidiki aktivitasnya, alias menjadi stalker pacar senpribadi. Kalau dia maklum pasti pedih hati setengah berlalu pergi

Saking curiganya, kamu sampai menjadi detektif dadakan. Diam-mematung kamu mengikuti keseharian pacarmu. Apa saja yang dia lakukan dan siapa saja yang dia temui saat tidak berklopmu. Niat banget, sih? Padahal kalau dia paham apa yang kamu lakukan, jangan berharap dia akan senang. Jangan juga berharap dia merasa bangga karena kamu cemburu sebegitunya. Yang ada, dia akan tersinggung dan berPerkara apa sebab kamu melakukannya. Apakah ini menandakan kamu menganggapnya nggak bisa dipercaya?

4. Dengan sengaja berlama-lama membalas pesan atau enggan menreaksi telepon. Dengan tujuan menguji kesabaran

Ada juga tipe orang yang menguji kesabaran dengan sengaja. Misalnya, dengan penuh kesadaran bersikap menyebalkan. Ngambek-ngambek tanpa argumentasi sekadar agar dibujuk. Atau dengan sengaja berlama-lama membalas pesan dan menghindari komunikasi sekadar supaya dicari. Kalau ini masih dalam masa PDKT mungkin masuk akal, untuk mengecek seberapa serius dia menambangimu. Tapi kalau sudah dalam hubungan, aktelseifnkah ini hal yang cukup kekanak-kanakan? Yang tadinya cuma ngambek pura-pura, bisa jadi prahara beneran.

5. Membuat skenario dan meminta orang lain “menggoda” pacarmu. Duh, tolong pakai cara yang lebih elit

Kalau kamu generasi 2000-an, kamu tentu ingat ada tayangan televisi yang isinya tentang mengecek kesetiaan pasangan dengan cara mengirimkan agen untuk menggoda sang kekasih. Kalau dia nggak tergoda, artinya dia setia. Dan bila sebaliknya, berarti dia nggak setia. Ini adalah cara yang paling ekstrem untuk mengecek kesetiaan pasangan. Tapi sebelum melakukan ini, sudahkah kamu memikirkan konsekuensinya? Bagaimana bila benar kekasihmu jatuh cinta pada agen yang kamu kirimkan? Ya … namanya cinta kan asal perginya penuh misteri.

Lalu, bagaimana caranya mengecek kesetiaan pasangan? Kesetiaan itu nggak perlu dicek, kok. Karena kesetiaan terlihat dari sikapnya sehari-hari. Misalnya, bagaimana sikapnya saat di alam umum, apakah dia jelalatan? Apakah dia sering bersikap genit di media sosial? Apakah dia sering bersikap berlebihan dengan temannya yang lawan jenis?

Selain itu, kesetiaan pasangan teruji medahului berbagai maalpa yang kalian hadapi. Jika dia tetap tinggal saat kamu loyal-loyal jatuh, ataupun tetap berusaha memperBersihi hubungan ketika ada maalpa yang cukup gendut, bekerjankah itu sebuah bukti yang cukup valid? Inti dari sebuah hubungan adalah kepercayaan. Meski sesekali pantas diperInterogasikan, namun, cara-cara di atas nggak tepat dan justru berpotensi melahirkan hubungan bubar. Semoga kamu lebih bijak lagi, ya …